Kondisi sampah plastik di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Tahun 2020, di Indonesia jumlah sampah plastik menduduki tempat kedua terbanyak setelah sampah makanan. Sejak revolusi industri, produksi plastik global meningkat. Seiring berjalannya waktu, manusia mulai ketergantungan plastik. Mulai dari wadah makanan, alat kebersihan, hingga teknologi, menggunakan plastik. Karena itu pula, polusi plastik mulai mengancam keberlangsungan hidup manusia di bumi. Bagaimana tidak, kini plastik berukuran kecil, atau mikroplastik, sudah ditemukan dalam feses manusia. Itu artinya, tubuh manusia sudah ‘terkontaminasi’ plastik, tanpa disadari.

Daur ulang plastik menjadi salah satu cara untuk mengurangi jumlah timbunan plastik di bumi saat ini. Tapi sayangnya, daur ulang plastik di Indonesia masih belum mampu mengatasi permasalahan polusi plastik. Daur ulang yang masih sulit, ditambah regulasi daur ulang berkelanjutan yang masih belum cukup, juga produksi plastik yang tak bisa dibendung karena kebutuhan, membuat polusi makin mencemari. Lalu bagaimana kita, sebagai manusia, menghadapi permasalahan yang sering dianggap remeh ini?

Sobat Laksmi tak perlu panik. Sebagai individu, kita bisa memanfaatkan kondisi ini sebagai peluang. Ada banyak kerajinan dan inovasi yang tercipta dari sampah plastik. Sobat Laksmi bisa memulainya dari memilah sampah harian. Pisahkan sampah plastik sesuai dengan jenisnya. Jika sudah dipilah, maka akan memudahkan kita mendaur ulang plastik tersebut. Ada beberapa contoh hasil daur ulang yang bisa dicoba di rumah, di antaranya.

Pot Tanaman

Hasil daur ulang ini bisa memanfaatkan plastik berukuran besar dan tebal, misalnya kemasan minyak goreng. Setelah dicuci dan dikeringkan, lubangi beberapa bagian di bawah. Tujuannya, agar air bisa mengalir, ketika tanaman disiram.

Tas

Tas dari sampah plastik juga bisa dibuat dengan mudah, lho. Tapi tentunya, perlu kreatifitas agar tas yang dihasilkan menjadi cantik dan mudah digunakan. Tak hanya untuk keperluan pribadi, Sobat Laksmi juga bisa memanfaatkan peluang bisnis tas dari sampah plastik.

Eco-Brick

Sobat Laksmi tentu pernah mendengar istilah eco-brick, kan? Cara membuat eco-brick cukup mudah. Sediakan botol bekas air mineral atau minuman lainnya. Sediakan juga kemasan plastik, seperti sedotan plastik, kemasan snack dan sampah plastik lainnya. Pastikan sampah plastik dalam keadaan bersih. Lalu, potong kecil-kecil plastik yang sudah bersih. Masukkan ke dalam botol hingga botol penuh dan kokoh. Hasil eco-brick ini bisa dijadikan pondasi bangunan, kursi atau meja.

Selain tiga contoh hasil daur ulang sampah plastik itu, masih banyak lagi contoh daur ulang plastik. Namun, sebelum melakukan daur ulang plastik, ada beberapa hal penting yang tak boleh terlewatkan. Berikut di antaranya:

Memilah Plastik

Dalam mendaur ulang, memilah plastik itu penting. Pilah sesuai jenisnya terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk membuat daur ulang seperti apa. Pastikan juga, plastik tidak tercampur dengan sampah lain.

Membersihkan Plastik

Setelah dipilah, pastikan plastik yang akan didaur ulang dalam kondisi bersih. Sobat Laksmi bisa mencuci plastik terlebih dahulu dengan air. Jika memerlukan sabun untuk mencuci, maka gunakan sabun. Kemudian, keringkan plastik yang sudah dicuci dengan dijemur di bawah sinar matahari.

Memotong Sesuai Kebutuhan

Begitu plastik kering, pastikan kembali plastik bersih dari kotoran. Setelah itu potong sesuai kebutuhan. Misalnya hendak membuat eco-brick, potong plastik menjadi bagian kecil. Sedangkan untuk membuat pot atau wadah lain, tinggal menyesuaikan kebutuhan.

Yuk daur ulang plastik, Sobat Laksmi!

Penulis: Siwi Nur Wakhidah