Selama pandemi jumlah sampah yang dihasilkan dari kegiatan di rumah saja meningkat pesat. Sampah tersebut berasal dari kegiatan belanja secara online untuk memenuhi kebutuhan primer,sekunder bahkan tersier. Dengan adanya kemudahan dalam mengakses kebutuhan sehari-hari tentu menjadi point yang positif akan tetapi hal ini seperti pisau bermata dua yang salah satu sisinya bernilai negatif. Sampah yang dihasilkan sebelum di buang ke TPA alangkah baiknya diolah dan dipilah mana sekiranya yang bisa dimanfaat dan mempunyai nilai ekonomis.
Pemilahan sampah merupakan kegiatan memisahkan sampah berdasarkan jenis-jenisnya kemudian dimanfaatkan atau dibuang sesuai dengan kategori tempah sampah. Kegiatan memilah sampah ini dilakukan supaya jumlah sampah yang masuk ke TPA semakin berkurang, jenis sampah yang tercampur menjadi satu tidak menjadi sarang bakteri dan mengeluarkan aroma tak sedap, dan material berbahaya tidak tercampur.
Memilah sampah itu mudah diterapkan hanya saja susah dilakukan jika belum terbiasa. Yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan memilah sampah yaitu :Sediakan 3 jenis tempat sampah. Sampah oranik, sampah anorganik dan sampah B3. Lalu masukkan sampah sesuai dengan tempatnya.
A. Sampah Organik mudah diuraikan secara alami yang terdiri dari 2 kategori:
- Sampah basah yaitu kuah, kaldu, tulang belulang dan sisa makanan yang mengandung air.
- Sampah kering yaitu kulit buah, sayuran, dedaunan, dan ranting.
Dilansir dari zerowaste.id sampah organik bisa dimanfaatkan kembali.
Untuk sampah basah alternatif yang bisa lakukan seperti :
- Berikan ke hewan peliharaan misalnya kucing, anjing dan ayam
- Masukkan ke biopori jika ada
- Kuburkan sedalam mungkin untuk menghindari belatung dan ulat.
Sampah kering juga bisa dimanfaatkan caranya :
- Sisa kulit buah dijadikan Eco-Enzyme.
- Sisa sayur bisa dijadikan veggie stock.
- Tanam kembali (regrow) sisa sayuran seperti daun bawang, seledri, pakcoy, atau kangkong.
- Jadikan pupuk kompos.
B. Sampah Anorganik merupakan sampah yang sulit terurai dan membutuhkan penanganan khusus untuk proses penghancurannya. Sampah anorganik contohnya kertas, kardus, botol-botol plastik, kaleng minuman atau makanan, botol atau tempat kaca. Langkah yang dilakukan mulai dari kumpulkan, pisahkan dan bersihkan.
- Kertas dan Kardus yang tidak terpakai dilakukan cara mengelolanya dengan dikumpulkan selanjutnya dibersihkan kemudian di jual atau diserahkan ke bank sampah. Kemasan Tetra Pack yang bahannya dasarnya karton bisa diolah dengan dibersihkan dan serahkan ke bank sampah atau dropbox terdekat.
- Kemasan Botol dan Kaleng dari makanan atau minuman dapat diolah dengan cara cuci bersih, keringkan, Reuse menjadi benda bermanfaat seperti tempat penyimpanan dan pot tanaman, Recycle dengan menyerahkan ke bank sampah. Selain itu kemasan botol dan kaleng bernilai ekonomis jadi bisa dijual ke tukang loak.
- Kemasan Plastik banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari jika tidak digunakan maka jangan buru-buru membuangnya ada acara untuk memanfaatkan yaitu bersihkan plastik dengan cuci bersih, kemudian keringkan dan Reuse menjadi benda bermanfaat seperti plastik minyak kemasan untuk pot tanaman, gelas plastik sebagai tempat pensil, pena dan lain sebagainya. Kemasan plastik bisa dijadikan Ecobrick. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi penuh dengan berbagai jenis plastik yang telah bersih dan kering, hingga mencapai kepadatan tertentu. Ecobrick bisa digunakan sebagai bata bangunan dan barang yang bisa dipakai berulang kali seperti kursi, meja dan lain sebagainya.
- Sampah Elektronik paling susah untuk diolah seperti DVD, Power Bank, Charger maka untuk mengolahnya kumpulkan dan setorkan kepada bank sampah yang menerima sampah elektronik. Langkah tersebut efektif untuk mengurangi bahaya elektronik ke lingkungan.
- Sampah Pembalut dan Popok sekali pakai yang banyak digunakan karena memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam memakainya. Sampah pembalut dan popok susah terurai bahkan lebih lama dari botol plastik. Maka dari itu dianjurkan untuk menggunakan pembalut kain, reusable menstrual pads, menstrual cup dan popok clodi.
Kegiatan memasak dirumah :
- Sisa sayuran, buah, telur, dan masakan à jenis sampah organik
- Sampah kemasan, karet pengikat sayur à jenis sampah anorganik
Makanan dan Minuman Kekinian :
- Sisa makanan dan sisa minuman à jenis sampah organic
- Sampah kemasan, peralatan makan yang tidak dapat digunakan kembali (sumpit, sendok, garpu, sedotan plastik) à jenis sampah anorganik
C. Sampah B3 (sampah bahan beracun dan berbahaya) sifat dan kosentrasinya baik langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan dan membahayakan manusia. Contoh sampah B3 yaitu bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian, deterjen pakaian, pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai, pengkilat kayu, pembersih oven, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, dan batu baterai.
Sampah B3 rumah tangga domestik cara pengolahannya bisa dikumpulkan masukkan kedalam tempat atau wadah khusus selanjutnya setor ke bank sampah.
Obat-obatan yang sudah kadaluarsa termasuk jenis sampah B3. Cara pengolahan obat-obatan ini dengan mengumpulkannya selanjutnya kunjungi puskesmas atau rumah sakit terdekat yang bisa menerima obat-obatan kadaluarsa ini untuk dihancurkan tanpa mencemari lingkungan. Cara pengolahan ini biasanya akan dikenakan sedikit biaya.
Yuk, mulai pilah sampahmu di rumah sekarang dari kumpulkan hingga menyetor ke bank sampah guna menjaga lingkungan. Mulai dari diri sendiri dan sebarkan ke lingkungan mu agar sampah dapat dipilah dan diolah dengan baik dan benar.
Yeyy… Semoga bermanfaat.
Ditulis oleh : Dika Putri Sehati