Solusi kantong plastik dan buang sampah pada tempatnya

Saat ini sampah masih saja selalu masalah serius dan perlu diantisipasi agar tidak semakin marak di kehidupan dan lingkungan sekitar. Pembuangan sampah yang tidak diurus dengan baik, akan mengakibatkan masalah besar. Karena penumpukan sampah atau membuangnya sembarangan ke kawasan terbuka akan mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran air tanah.

Demikian juga pembakaran sampah akan mengakibatkan pencemaran udara, pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya saluran air dan banjir, karena itulah bahaya dari sampah sangat besar dampaknya jika gagal dalam menangani dan mengolah sampah tersebut.

Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah sebagai tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.

Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Saat ini alternatif yang umum adalah alterenatif landfill, yaitu sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah.

Alternatif landfill sesungguhnya bukanlah cara alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan seperti penimbunan sampah pada suatu lubang tanah dan bukan metode yang bisa berdiri sendiri. Karena dapat juga sistem campuran yang disebabkan oleh air mengalir, menembus tempatĀ  ini ketika air hujan berinfiltrasi ke permukaan landfill, dan ketika air mengalir keluar dari landfill akan membawa berbagai mineral dan zat organik dalam bentuk suspensi yang tidak dapat dipisahkan.

Malahan seharusnya alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan prinsip-prinsip baru.

Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimalisasi sampah harus dijadikan prioritas utama. Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini.

Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang, perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang.

Penulis : Esra Natalia Rambe