Rabu (19/1/2022) kemarin, Laksmi mengadakan kelas daring dengan tema “Digital Storytelling for Social Impact”. Kelas daring ini menghadirkan dua pembicara, Irene Komala, seorang travel blogger di akun @pinktravelogue dan Diky Wahyudi Lubis, Head of Community and Campaign National Geographic Indonesia. Acara yang dimulai pukul 15.00 WIB ini berlangsung seru. Peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, aktif berdiskusi bersama.

Diky sebagai pembicara pertama, menghadirkan cerita-cerita menarik terkait tugasnya sebagai seorang head of community and campaign. Menurut Diky, storytelling memiliki peran penting dalam social movement, terlebih di zaman digital seperti saat ini. Storytelling adalah teknik penyampaian informasi dengan cerita; kegiatan penyampaian cerita atau narasi.

Diky menyebut, storytelling juga bisa dilakukan dengan menggabungkan cerita dengan fakta, narasi yang membentuk suatu opini publik dengan tujuan membuat orang lain tertarik dan menggugah emosi mereka. Storytelling juga dilakukan untuk membuat koneksi personal dengan audiens, karena “…manusia selalu menjadi orang yang berkisah, bertutur, dan kini makin mudah karena dibantu dengan media sosial,” ujar Diky.

Kelas Dari Laksmi

Tak hanya lewat teks panjang, menurut Diky, storytelling juga bisa dibuat dengan foto disertai dengan caption unik. Tapi, foto yang diambil tidak bisa sembarangan. Foto yang mengandung storytelling yang baik memiliki unsur emosi yang mampu menggugah audiens. Caption atau deskripsi juga penting dalam storytelling. Diky memberi tips membuat teks yang menarik, yakni ajakan yang tidak menggurui. Selain itu, ada beberapa tips lain yang bisa dilakukan agar storytelling berhasil:

  1. Menentukan kejadian/isu yang bisa diangkat menjadi storytelling.
  2. Memilih Media yang tepat. Menurut Diky, distribusi dalam storytelling itu penting, itulah mengapa pemilihan media akan sangat memengaruhi.
  3. Membuat konten dan copywriting yang ‘nendang’ dan membawa impact. Untuk membuat konten, Sobat Laksmi bisa dengan menanyakan sesuatu, menceritakan cerita orang lain, pengalaman pribadi, opini atau bisa juga dengan memainkan emosi.
  4. Melakukan monitoring dan reporting.

“Dari storytelling, kita bisa membuat kampanye untuk mengajak orang melakukan perubahan. Dan, keberhasilan sebuah kampanye dilihat dari keberhasilannya menggerakan audiens…” ujar Diky.

Selain pemaparan storytelling dalam social movement yang disampaikan Diky, Irene Komala juga membagikan tipsnya. Irene yang juga duta dari Anugerah Pesona Indonesia 2021, kerap membagikan kisah perjalanannya dengan apik di beberapa platform media. Menurut Irene, storytelling adalah cara menyampaikan pesan dengan cerita yang menarik. Storytelling dibuat dengan narasi yang hidup, informatif dan efektif, original dan emosional, serta dengan meningkatkan suatu nilai.

Kelas Daring Laksmi

Lalu dari mana Irene mendapatkan ide storytelling yang menarik? Berdasarkan pengalamannya, Irene menyebut inspirasinya berkonten berasal dari pertanyaan dasar (5W+1H), bisa juga dari fakta unik, sejarah tempat, ulasan produk hingga pengalaman pribadinya sendiri. Dalam kelas dari ini, Irene juga membagikan tips membuat konten:

  1. Mendapatkan sumber informasi, bisa dari warga lokal, pemandu wisata, atau literasi.
  2. Rekam audio. Merekam audio saat menggali informasi, menurut Irene sangat penting, karena intonasi penyampaian sangat penting untuk membangkitkan emosi.
  3. Lengkapi dengan visual foto dan video.
  4. Tulis caption yang hidup.
  5. Baca ulang. Bagi Irene, membaca ulang deskripsi yang sudah dibuat sangat penting untuk membangun koneksi dengan pembaca lewat teks.
  6. Mulai sekarang dan konsisten.

Sobat Laksmi bisa mempraktikkan tips storytelling di atas untuk membuat konten digital. Laksmi mengadakan Reels Challenge di Instagram dengan tema ‘Mengurangi Sampah Plastik di Sekitarmu’. Berikut syarat:

  1. Umum
  2. Mengunggah karya digital beruba video reels dengan tema yang sudah ditentukan.
  3. Menyertakan deskripsi singkat pada unggahan video dan menandai akun Instagram LAKSMI (@berubahdarirumah) dan menggunakan tagar #berubahdarirumah
  4. Satu akun Instagram hanya boleh mengumpulkan satu reels saja.
  5. Akun Instagram tidak di-private.
  6. Video diunggah dari 23-30 Januari 2022. Dan mengisi formulir pengumpulan video maksimal 30 Januari 2022 pukul 21.00 WIB. Berikut link pendaftarannya: Pengumpulan Karya Digital

Selamat berkarya!