Mikroplastik menjadi salah satu polutan yang kini mencemari hampir seluruh tempat di bumi, salah satunya air. Yayasan Surfrider memaparkan hasil mengejutkan dari studi OrbMedia, yakni 94 persen sampel air dari Amerika Serikat mengandung mikroplastik. Tidak hanya di Amerika saja, di Indonesia, peneliti dan ahli biologi, Prigi Arisandi lewat film dokumenter Pulau Plastik menemukan jika mikroplastik sudah ditemukan di dalam tubuh ikan yang dipancing dari sungai di daerah Jawa Timur. Prigi ditemani vokalis Navicula, Gede Robi, juga menemukan mikroplastik sudah ada di feses manusia.

Lalu dari mana mikroplastik ini berasal? Melansir dari laman Layanan Laut Nasional Amerika Serikat, mikroplastik bisa berasal dari puing-puing plastik besar yang terurai menjadi potongan kecil. Selain itu, kita juga harus memahami soal microbeads yaitu potongan plastik yang sangat kecil. Bahan ini biasanya digunakan dalam produk kesehatan dan kecantikan. Bahayanya, karena terbuat dari plastik, bahan ini juga bersifat sama seperti mikroplastik. Untuk membaca lebih lengkap tentang sejarah plastik, bisa dibaca lewat link ini.

Sampah menumpuk di sepanjang pantai Pelabuhan Perikanan Labuan, Pandeglang Banten. Sampah plastik hingga pakaian dan bantal mencemari kawasan tersebut.

Mikroplastik dan microbeads ini akan terbawa arus air, tertahan di tanah dan ada yang mengendap seperti batu. Parahnya, bahan berbahaya ini ada hampir di setiap produk harian manusia. Seperti pasta gigi, scrub sabun cuci muka, dan masih banyak produk-produk lainnya yang terbuat dari campuran beberapa bahan kimia. Produk-produk ini sudah digunakan manusia sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam. Jadi tak heran, jika kini kandungan mikroplastik dan microbeads ini makin menyebar dari hari ke hari, dan semakin meluas hingga ke tempat terpencil.

Mengetahui fakta ini, membuat kita sebagai manusia harus menyadari jika mikroplastik itu bisa menjadi berbahaya. Tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga lingkungan. Berikut beberapa bahaya mikroplastik yang ada di air:

Mencemari Lingkungan

Seperti yang kita ketahui, plastik memiliki sifat yang sulit diurai. Karena ini pula, plastik dapat mendekam di satu tempat selama ratusan tahun. Karena keberadaannya yang ‘abadi’ ini, mikroplastik dapat mengganggu keseimbangan ekosistem, bahkan mencemari lingkungan. Keberadaan mikroplastik di air, baik di laut maupun tawar, membuat partikel-partikel di air mengenalinya sebagai benda asing, ditambah lagi, benda yang tidak alami. Karena itu, mikroplastik dapat bereaksi dengan partikel-partikel di alam. Seperti dapat mengubah suhu air, memperkeruh, bahkan mengubah rasa.

Membahayakan Makhluk Hidup di Air

Dengan lingkungan air tercemar, tentu para hewan yang berada di dalamnya juga berada dalam bahaya. Tidak menutup kemungkinan, para hewan yang ada di air penuh mikroplastik, mudah terserang penyakit bahkan hingga mati. Para hewan air ini mencari makan dari lingkungannya. Bukan tidak mungkin, mikroplastik akan termakan oleh mereka. Jika termakan, mikroplastik akan bertahan di dalam tubuh para hewan ini hingga dikeluarkan sebagai feses atau hingga hewan itu mati. Seperti banyak kasus para hewan terdampar, ditemukan partikel plastik, dari yang ukuran besar hingga kecil. Bahkan, pada ikan yang ditangkap nelayan, juga pernah ditemukan mikroplastik.

Membahayakan Kesehatan Manusia

Bak piramida, manusia berada di puncak atas rantai makanan. Manusia mencari makan di lingkungan, baik hewani maupun nabati. Jika kondisi lingkungan sudah tercemar, para hewan ikut terkontaminasi mikroplastik, lalu bagaimana nasib manusia? Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel ini, sudah banyak penelitian yang menemukan mikroplastik dalam feses manusia. Mikroplastik itu bisa berasal dari air yang dikonsumsi, atau makanan yang dimakan.

Bahaya mikroplastik ini harus diperhatikan. Kita sebagai manusia juga harus lebih bijak lagi dalam menggunakan plastik. Tidak hanya sebatas tidak membuang sampah sembarangan, tapi juga harus memahami bagaimana mengelolanya supaya tidak mencemari lingkungan.

Penulis: Siwi Nur Wakhidah

Sumber:

https://apps.who.int/iris/rest/bitstreams/1243269/retrieve

https://www.nature.com/articles/d41586-021-01143-3

https://www.surfrider.org/coastal-blog/entry/microplastics-found-in-bottled-and-tap-drinking-water

https://oceanservice.noaa.gov/facts/microplastics.html