Masalah sampah memang tak ada habisnya jadi perbincangan, terlebih jika tidak ditangani dengan baik. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2020, Indonesia menghasilkan 67.8 juta ton sampah, lho Sobat Laksmi. Berat ini setara dengan 452 paus biru dewasa ukuran besar. Itu baru sampah yang terdata, belum sampah-sampah di tahun-tahun sebelumnya. Seperti yang kita tahu, sampah anorganik sulit terurai, terutama yang berbahan plastik.

congerdesign dari Pixabay

Dari 67.8 juta ton itu, 37.3 persennya berasal dari sampah rumah tangga. Dan, 17 persennya adalah sampah plastik, sedangkan masalah sampah terbanyak ada di sisa makanan, 39.8 persen. Dari data tersebut, dapat diketahui kalau peran rumah tangga dalam mengurangi sampah sangat penting.

Jika dilihat dari segi kebutuhan dan lingkungan di Indonesia, untuk sepenuhnya lepas dari plastik itu sangat sulit. Di tengah masyarakat, plastik menjadi sebuah kewajaran. Misalnya saja saat membeli gorengan di pinggir jalan, penjual memakai plastik. Begitu pula di supermarket mahal sekalipun, berbagai produk dikemas dengan plastik.

Dengan kondisi lingkungan sosial ekonomi yang demikian, mengurangi konsumsi plastik saja dirasa tidak cukup. Karena kita tidak bisa lepas dari berbagai produk yang masih memakai kemasan plastik, maka kita yang harus berpikir bagaimana cara mengolah sampah plastik itu agar tak terbuang sia-sia dan masih memiliki nilai guna.

Berikut beberapa tips mengolah sampah plastik di lingkungan rumah tangga:

  1. Mengurangi Konsumsi Plastik Sekali Pakai

Tips yang paling penting ialah mengurangi. Dengan mengurangi konsumsi plastik sekali pakai, maka sampah plastik yang harus dikelola dan atasi di rumah juga akan berkurang. Untuk mengurangi konsumsi plastik sekali pakai, Sobat Laksmi bisa memulainya dengan membawa tas belanja atau wadah sendiri. Dan, jangan takut menolak plastik sekali pakai.

RikaC dari Pixabay

RikaC dari Pixabay

  1. Mencuci Plastik

Plastik kemasan, seperti pada kemasan sabun, atau makanan, dapat dimanfaatkan kembali, bahkan plastik sekali pakai bekas jajan cilok atau siomay. Plastik-plastik itu dapat didaur ulang, dengan syarat sudah dibersihkan dan dikeringkan, dan terpilah sesuai dengan jenisnya.

Tapi sebelum ke tahap mencuci plastik, pastikan Anda membuka kemasan dengan rapi dan memudahkan untuk dicuci. Jangan asal membuka plastik, dan membuatnya terpotong kecil dan justru terbuang tanpa disadari. Setelah itu, gunakan isinya dengan bijak. Jika isi sudah habis, buka kemasan, lalu bersihkan dan cuci, seperti mencuci piring pada umumnya.

Tak berhenti di situ. Setelah dicuci dan dibilas bersih, keringkan plastik dengan cara dijemur atau diangin-anginkan. Pastikan plastik benar-benar kering ya, Sobat Laksmi.

  1. Memilah Plastik

Jika semua plastik sudah kering, pilah berdasarkan jenisnya. Ada banyak jenis plastik, dan yang paling umum digunakan sebagai kemasan ialah jenis Polyvinyl Chloride (PVC) dan Polypropylene (PP). Berdasarkan jenis-jenisnya itu, maka plastik bisa didaur ulang. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memilah sampah plastik berdasarkan jenisnya. Jika jumlah plastik yang dipilah masih sedikit, Sobat Laksmi bisa mengumpulkannya terlebih dahulu. Jika plastik dipilah sesuai jenis dan ditata rapi, maka tidak akan memakan banyak tempat. Kalau perlu, Sobat Laksmi bisa menyediakan tempat khusus.

Hans Braxmeier dari Pixabay

Hans Braxmeier dari Pixabay

  1. Salurkan ke Pusat Daur Ulang

Mengolah sampah plastik tak hanya berhenti pada memilah, lalu membuangnya di sembarang tempat. Agar plastik yang sudah kita bersihkan dan pilah memiliki nilai guna, bisa disalurkan ke kelompok/lembaga/yayasan yang bergerak di bidang daur ulang. Di Indonesia sudah ada banyak, sebut saja Waste4Change dan Rapel.id.

Jika di kota Sobat Laksmi sulit menjangkau layanan ini, kalian bisa mencari para pengepul sampah yang biasa berkeliling. Biasanya ada pengusaha yang bergerak di bidang pengelolaan sampah plastik untuk daur ulang. Dengan menyalurkan sampah plastik ini, kita sudah berkontribusi dalam menjaga lingkungan juga menggerakan roda ekonomi yang lebih berkelanjutan.

  1. Konsisten dan Sabar

Tips mengelola sampah plastik di rumah selanjutnya ialah, konsisten dan sabar. Tips satu ini adalah tips yang paling susah, karena butuh ketelatenan. Namun, jika Sobat Laksmi melakukan pengelolaan sampah di rumah ini dengan sungguh-sungguh, maka tidak ada yang tidak mungkin. Kuncinya adalah jangan takut untuk memulai dan mencoba, lalu bersabar.

Selamat mengelola sampah rumah tangga, Sobat Laksmi!

Penulis: Siwi Nur Wakhidah