Traveling menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan. Tidak hanya meredakan stres setelah penat berkegiatan, traveling juga bisa menjadi ajang mencari hal-hal baru yang menarik. Seperti mengunjungi alam, mendatangi kampung adat, atau hanya sekadar bersantai di pantai. Namun, traveling juga bisa memberi dampak buruk bagi lingkungan jika para traveler abai soal isu lingkungan.
Belum lama ini kita dihebohkan dengan video rombongan wisatawan di Taman Nasional Komodo, NTT yang menyalakan petasan kembang api di atas kapal phinisi di Pulau Kalong, diduga kejadian berlangsung pada Kamis, 31 Maret 2022. Video itu lantas viral dan mendapat kecaman karena menyalakan kembang api atau petasan di area taman nasional dilarang. Petasan dapat memberi dampak buruk pada lingkungan di Taman Nasional Komodo dan dapat membahayakan hewan purba terancam punah itu. Tidak hanya soal perilaku, menjadi wisatawan yang tidak merusak lingkungan alam juga harus memperhatikan etika, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan melanggar peraturan setempat.

Terlebih apabila kita liburan saat pick season. Menjadi wisatawan yang bijak memiliki banyak manfaat. Di antaranya, perjalanan menjadi lebih terencana, lebih hemat dan berdampak baik bagi lokasi wisata juga pengelolanya. Berikut beberapa tips traveling ramah lingkungan yang bisa diterapkan Sobat Laksmi:
Membuat Perencanaan yang Matang
Melansir dari laman Lonely Planet, perencanaan perjalanan itu penting. Tujuannya untuk mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan agar kita tidak nyampah berlebihan selama perjalanan dan juga mengurangi emisi karbon. Tips merencanakan liburan ramah lingkungan ialah riset. Sobat Laksmi bisa mencari tahu sebanyak mungkin informasi mengenai destinasi tujuan dan juga akomodasi yang ada. Agar lebih ramah lingkungan, kita bisa memilih moda transportasi yang lebih ramah lingkungan, misalnya kereta api atau bus. Selain itu, dengan riset kita juga bisa mengetahui kondisi di lokasi tujuan, bagaimana membuang sampah di sana dan perbekalan apa saja yang harus dibawa.
Mengemas Barang Bawaan dengan Baik
Setelah melakukan riset dan perencanaan, mengemas barang bawaan dengan baik penting dilakukan. Tips traveling ramah lingkungan ini akan berguna di saat genting. Misalnya bagaimana cara menyusun bawaan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan. Seperti meletakan dompet di kantong tas yang aman tapi mudah dijangkau, meletakan barang-barang yang kemungkinan dikeluarkan saat perjalanan, dan mengategorikan barang bawaan sesuai kegunaan. Dengan pengemasan yang baik, akan membuat perjalanan menjadi lebih nyaman, tenang dan tidak panic buying ketika mendapati barang yang dibawa tiba-tiba sulit diambil.
Membawa Kantong Sampah Sendiri
Tips traveling ramah lingkungan selanjutnya ialah membawa kantong sampah sendiri. Agar tidak meninggalkan jejak sampah, Sobat Laksmi bisa membawa kantong sendiri. Setelah terkumpul, kita bisa memilah sampah kita dan mengirimnya ke pusat daur ulang. Dengan begitu, selama perjalanan jejak sampah dan karbon kita akan berkurang.
Reuse dan Recycle
Terakhir ialah melakukan reuse dan recycle. Kegiatan ini sangat berguna untuk mengurangi sampah selama perjalanan. Selain itu, reuse dan recycle akan membuat barang bawaan Anda tidak bertambah. Misalnya Anda membawa kotak makanan, dan bisa digunakan kembali sebagai wadah barang lain. Dan masih banyak lagi yang bisa diterapkan dengan reuse dan recycle.
Terpenting dari tips traveling ramah lingkungan ialah mematuhi aturan yang berlaku di lokasi wisata, tidak mengambil atau merusak tumbuhan dan mengganggu hewan. Jika kita menjaga alam, maka alam juga akan menjaga kita. Selamat liburan!
Penulis: Siwi Nur Wakhidah
Sumber: https://travel.tempo.co/read/1577568/video-viral-turis-nyalakan-petasan-di-taman-nasional-komodo-pengelola-bertindak